Friday, 21 November 2014

Narkoba di Lingkungan Kampus

Narkoba dalam lingkungan kampus memang belakangan ini semakin marak beritanya. Banyak kasus yang menjerat beberapa universitas-universitas ternama yang juga membuat namanya menjadi buruk di mata masyarakat. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa tidak ingin mendapat imej buruk tersebut.

Sebelum membahas lebih dalam tentang narkoba, saya akan memberikan penjelasan terlebih dahulu. Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
1.  Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
2.  Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Ciri-ciri serta dampak Narkoba terhadap pemakai:
A. Dampak narkoba terhadap fisik pemakai:
1.  Berat badannya akan turun secara drastis.
2.  Matanya akan terlihat merah dan terdapat cekungan pada kantung mata.
3.  Mukanya pucat.
4.  Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
5.  Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
6.  Buang air besar dan kecil kurang lancar.
7.  Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
B. Dampak narkoba terhadap emosi pemakai:
1.  Sangat sensitif dan mudah bosan.
2.  Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
3.  Emosinya tidak stabil.
4.  Kehilangan nafsu makan.
C. Dampak narkoba terhadap perilaku pemakai:
1.  Malas.
2.  Sering melupakan tanggung jawab.
3.  Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya.
4.  Menunjukan sikap tidak peduli, dan masih banyak lagi hal buruk dari pemakaian narkoba.

Cara melakukan pencegahan narkoba dengan terjun langsung ke mahasiswanya dengan cara pendekatan:
1.  Pendekatan informatif, yaitu pemberian informasi dengan menekankan dampak buruk atau negatif pemakaian narkoba (scare tactics atau teknik menakut-nakuti).
2.  Pendekatan Afektif, yaitu menekankan pada kebutuhan mental emosional siswa sehingga dapat mengurangi alasan untuk memakai narkoba.
3.  Pendidikan yang berorientasi pada situasi penawaran, yaitu memberikan pemahaman dan keterampilan kepada siswa untuk menghadapi kemungkinan penawaran narkoba dan menolaknya.

Selain dengan cara pendekatan kita juga melakukan pencegahan sebagai berikut:
1.  Hindarilah perbuatan dan kebiasan merokok, dan minum-minuman keras.
2.  Lakukan kegiatan positif untuk megisi waktu luangmu dengan menyalurkan hobi dan dapat membuat lebih mandiri.
3.  Tingkatkan prestasi untuk mewujudkan cita-cita dan kembangkan bakat yang ada demi masa depan yang lebih baik.
4.  Siapkan mental terhadap penawaran narkoba oleh teman atau yang lainnnya.
5.  Tingkatkan iman dan taqwa.

Cara melakukan penanggulangan Narkoba juga bisa dari orang-orang sekitarnya untuk mensupport agar pengguna tersebut bisa sembuh dari Narkoba tersebut. Selain dengan bantuan orang sekitar, tentu pengguna tersebut juga harus direhabilitasi.

Pada intinya, narkoba tidak akan memberikan keuntungan apapun pada kita. Oleh karena itu janganlah sekali-kali menerima tawaran dari teman apalagi orang yang tidak kita kenal. Tentu saja saya menginginkan agar saya dan sesama saya bersih dari narkoba demi kemajuan bangsa dan negara kelak. SAY NO TO DRUGS!

Daftar Pustaka:

No comments:

Post a Comment