Teman-teman, saya akan membahas tentang konflik pribadi yang
saya alami belum lama ini, juga sebagai tugas soft skill mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar (ISD).
Sebelumnya, arti konflik pribadi itu adalah konflik yang terjadi
jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, tuntutan tugas
yang melebihi batas kemampuannya, merasa tersingkirkan / terasingkan, dsb. Konflik
ini juga banyak ditemui pada usia-usia remaja seperti saya, bahkan tak jarang yang
berlanjut menuju konflik sosial, seperti tawuran dsb. apabila tidak dapat
terkontrol.
Saya akan menceritakan konflik batin yang saya alami pada
saat saya kelas 3 SMA, dikarenakan saya masih belum mendapatkan pilihan jurusan perkuliahan yang tepat bagi saya.
Awalnya saat saya kelas 2 SMA, saya sudah memantapkan hati untuk mengambil jurusan Bahasa Inggris, lebih tepatnya Sastra Inggris. Saya yakin untuk mengambil jurusan ini karena saya gemar pelajaran bahasa inggris, baik menulis maupun berbicara, walaupun tidak mahir.
Awalnya saat saya kelas 2 SMA, saya sudah memantapkan hati untuk mengambil jurusan Bahasa Inggris, lebih tepatnya Sastra Inggris. Saya yakin untuk mengambil jurusan ini karena saya gemar pelajaran bahasa inggris, baik menulis maupun berbicara, walaupun tidak mahir.
Namun pada saat kelas 3 semua itu berubah ketika ada orang-orang
yang datang ke sekolah untuk mempromosikan berbagai kampus baik negeri maupun
swasta, dengan berbagai prospek kerja yang bagus pula. Awalnya saya tidak
terpengaruh pada promosi tersebut, namun lama kelamaan saya berpikir sendiri,
tentang prospek kerja pada jurusan Sastra Inggris, karena ini menyangkut masa depan
saya yang akan datang. Saya pun akhirnya skak mat dan berdiskusi dengan
keluarga. Oleh kakak saya, saya disarankan agar mengambil jurusan yang
berhubungan dengan komputer atau elektronik, sesuai dengan hobi saya, dan juga
diusahakan untuk mendapat universitas negeri. Kebetulan kakak saya sendiri adalah
mahasiswa Universitas Gunadarma Depok.
Saya pun ikut SNMPTN dengan mendaftarkan diri pada UNPAD
jurusan Teknik Informatika dan Sastra Inggris, serta UNJ jurusan Sastra
Inggris. Namun nasib berkata lain, saya tidak lolos SNMPTN dari semua pilihan
tersebut. Setelah saya kecewa karena tidak lolos, ternyata Gunadarma
menyelenggarakan Try-Out untuk program beasiswa. Setelah saya menerima
hasilnya, ternyata saya lolos dan berhasil mendapat beasiswa jurusan Teknik
Informatika dari Gunadarma.
Setelah saya mendapat beasiswa, kemudian saya tidak tertarik
lagi untuk mendaftar ke kampus negeri lewat jalur SBMPTN maupun Ujian Mandiri.
Saya pun menerima beasiswa dari Gunadarma dan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa
hingga kini saya resmi menjadi mahasiswa Teknik Informatika Universitas
Gunadarma.
Konflik pribadi memanglah seharusnya dibicarakan bersama, agar
kita mendapat jalan keluar dari permasalahan tersebut, karena belum tentu kita
dapat menyelesaikan seorang diri. Terlebih lagi bila konfliknya berat, kita
harus segera mungkin menceritakan pada seseorang yang kita percayai, karena
bila dipendam terus menerus, maka akan fatal akibatnya, bisa terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Sekian konflik pribadi yang saya alami, terimakasih sudah membaca
postingan saya ini.
No comments:
Post a Comment