Tuesday 10 October 2017

Pengertian dan Perbedaan dari E-Commerce dan E-Business

1. E-Commerce

Pengertian E-Commerce Menurut Ahli

1. Kalakota dan Whinston (1997)
Kalakota dan Whinston meninjau pengertian E-Commerce dari empat perspektif, yaitu:
a. Perspektif Komunikasi. E-Commerce ialah sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.
b. Perspektif Proses Bisnis. E-Commerce merupakan sebuah aplikasi dari suatu teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
c. Perspektif Layanan. E-Commerce ialah suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
d. Perspektif Online. E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual produk atau barang serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya.


2. Loudon (1998)
E-Commerce ialah suatu proses yang dilakukan konsumen dalam membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan.

Jadi, E-Commerce dapat diartikan suatu proses jual beli suatu barang atau jasa dengan menggunakan suatu perangkat berbasis internet dengan metode pembayaran digital.

Manfaat E-Commerce dalam Dunia Bisnis

Manfaat E-Commerce dalam dunia bisnis dapat mempermudah proses jual beli, dapat mengurangi biaya barang dan jasa, juga bisa meningkatkan kepuasan pembeli atau konsumen dengan kecepatan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan sesuai dengan budget dan harganya. Proses yang cepat tentu akan meningkatkan pendapatan. Dengan menggunakan E-Commerce dapat memungkinkan kita untuk bertransaksi dengan cepat, mudah dan biaya yang murah tanpa melalui proses yang rumit.

Dampak Positif Dan Negatif E-Commerce

A. Dampak positif dari E-Commerce antara lain:
  1. Aliran pendapatan (revenue stream) baru yang mungkin jauh lebih menjanjikan yang tidak ditemui di sistem jual beli di pasar tradisional.
  2. Mampu meningkatkan market exposure.
  3. Mampu mengurangi biaya operasional (operating cost).
  4. Dapat memperluas jangkauan (global reach).
  5. Mampu meningkatkan customer loyality.
  6. Mampu meningkatkan supplier management.
  7. Dapat mempersingkat waktu produksi.
  8. Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain).
B. Dampak negatif dari E-Commerce antara lain:
  1. Akan kehilangan dari segi finansial secara langsung karena adanya kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
  2. Adanya pencurian informasi yang sangat rahasia dan berharga. Gangguan yang muncul bisa membongkar semua informasi rahasia itu pada pihak yang tidak berhak dan mengakibatkan kerugian besar bagi korban.
  3. Kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan karena gangguan pelayanan. Seperti kesalahan yang bersifat non-teknis (aliran listrik tiba-tiba padam).
  4. Adanya pengaksesan ke sumber pihak yang tidak berhak. Seperti seorang hacker yang membobol sistem perbankan. Kemudian memindahkan sejumlah rekening milik orang lain ke rekeningnya sendiri.
  5. Dapat kehilangan sebuah kepercayaan dari para konsumen. Karena faktor-faktor seperti adanya usaha sengaja yang dilakukan oleh pihak luar yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
  6. Terjadinya kerugian yang tidak terduga-duga, karena adanya gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, kesalahan dari faktor manusia ataupun kesalahan dari sistem elektronik.

2. E-Business

Pengertian E-Commerce Menurut Ahli

1. Sid L. Huff (2000)
E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen.

2. Steven Alter (2002)
E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.

Jadi, E-Business dapat diartikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, dan peningkatan produktivitas dan keuntungan.

Bentuk Hubungan E-Business

Dengan E-Business kita dapat menghilangkan perbedaan waktu global dan wilayah geografis serta hemat. Selain itu peningkatan kinerja perusahaan dapat lebih baik. Ketika melakukan bisnis di Internet, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis berdasarkan transaksinya, yaitu:
  1. Business to Consumer (B2C). Dalam hubungan bisnis ini yang terjadi adalah transaksi antara perusahaan dengan konsumen atau pelanggan perorangan.
  2. Business to Business (B2B). Dalam hubungan bisnis ini yang terjadi adalah transaksi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
  3. Consumer to Consumer (C2C). Dalam hubungan bisnis ini yang terjadi adalah konsumen langsung menjual produk ke konsumen yang lain.
  4. Consumer to Business (C2B). Dalam hubungan bisnis ini yang terjadi adalah perorangan yang menjual produk atau jasa langsung ke organisasi atau perusahaan.
  5. Intrabusiness E-Business. Dalam kategori ini termasuk segala aktivitas organisasi yang kebanyakan dilakukan dalam lingkup intranet perusahaan yang melibatkan pertukaran barang, jasa dan informasi.

Tahapan E-Business

Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan Internet untuk tujuan E-Business, di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke E-Business. Empat tahapan itu adalah sebagai berikut:
  1. Tahap Pertama: Mendayagunakan komputer. Komputer menawarkan berbagai keuntungan bagi sebuah bisnis, yaitu banyak pengeluaran dan waktu yang dapat dihemat dan juga dapat meningkatkan produktivitas.
  2. Tahap Kedua: Mendayagunakan jaringan dan internet. Internet dapat meningkatkan kemampuan koordinat dan komunikasi, baik itu internal maupun eksternal, yang pada akhirnya dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas.
  3. Tahap Ketiga: Membangun dan mendayagunakan web. Web menawarkan informasi selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi dengan pelanggan sekaligus menjaring pelanggan baru.
  4. Tahap Keempat: E-Commerce. Pada tahap ini, perusahaan telah mempersiapkan dan membangun fasilitas transaksi online baik dengan pelanggan maupun dengan para supplier atau dengan pihak lain yang berkepentingan dengan web.

Daftar Pustaka

  1. DMK, Maruli. Pengertian E-Business Menurut Para Ahli. http://xerma.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-e-business-menurut-para-ahli.html, 2014.
  2. Mochazmcpower. Pengertian dan Konsep E-Business. http://mochazmcpower.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-dan-konsep-e-business.html, 2012.
  3. Susanto, Bob. Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli Terlengkap. http://www.spengetahuan.com/2015/12/pengertian-e-commerce-menurut-para-ahli-terlengkap.html, 2015.

No comments:

Post a Comment